Kesulitan membedakan berat badan berlebih (overweight) dan obesitas masih dialami oleh sebagian orang. Sebenarnya, apabila kamu melihat pada segi fisik saja obesitas sudah tampak. Pengidap obesitas tampak bertubuh sangat gemuk dengan banyak lemak bertumpuk
Kondisi obesitas yang membahayakan kesehatan adalah obesitas dengan penumpukan lemak tubuh. Oleh karena itu, para pengidap obesitas diharuskan menurunkan berat badan pada level yang lebih sehat, akan jauh lebih baik jika mencapai berat badan ideal. Hal ini demi menghindarkan tubuh dari penyakit mematikan, seperti serangan jantung, diabetes, dan stroke.
Gejala obesitas yang paling mencolok berupa perubahan fisik. Secara kasat mata saja, tubuh obesitas tampil sangat gemuk dengan penumpukan lemak yang sangat kentara.
Selain itu, obesitas diawali pula dengan gejala sulit tidur, kelelahan, produksi keringat berlebih, infeksi lipatan kulit, stretchmark, varises kaki, sesak napas, serta pembengkakan dan penggelapan di beberapa area tubuh.
Pernahkah kamu mengalaminya, Slimfriends? Agar lebih memahami tentang obesitas dan risikonya, yuk simak penjelasannya dalam artikel ini sampai selesai!
Obesitas adalah kondisi dimana sekumpulan lemak yang melampaui batas normal di dalam tubuh sehingga berbahaya untuk kesehatan. Secara matematis, identifikasi obesitas dapat dilakukan melalui rumus Body Mass Index (BMI) yang mengkategorikan berat badan menjadi kurus, normal, overweight, dan obesitas.
Hasil BMI yang melebihi 30 dinyatakan obesitas. Namun, standar ini tidak berlaku untuk para atlet karena rumus BMI tidak memiliki kapasitas untuk mengukur lemak tubuh. Fisik seseorang dengan BMI 27 tampak sangat gemuk akibat penumpukan lemak, tapi fisik atlet malah tampak berotot.
Adanya gejala obesitas menunjukkan arti bahwa obesitas tidak terjadi begitu saja lho, Slimfriends. Suatu perilaku atau gaya hidup serta faktor tertentu biasanya menjadi pemicu terjadinya obesitas. Nah, pengetahuan tentang penyebab obesitas tentu perlu kamu pahami untuk meningkatkan gaya hidup sehat.
Secara garis besar, pengeluaran kalori dari tubuh jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Masuknya kalori ini berasal dari makanan yang dikonsumsi. Sementara itu, pengeluaran kalori dari tubuh terjadi saat tubuh beraktivitas, seperti olahraga dan membersihkan rumah.
Kalori yang tidak keluar dari tubuh lama kelamaan menumpuk. Masalahnya, tubuh menyimpan kalori dalam bentuk lemak sehingga tubuh pun menimbun banyak lemak, Slimfriends. Lemak yang menumpuk ini berkontribusi terhadap kenaikan berat badan hingga mencapai kategori obesitas.
Asupan makanan yang tidak menerapkan gizi seimbang pun dapat memicu obesitas, lho. Khususnya, makanan cepat saji dan minuman instan juga ikut andil. Jadi, sebisa mungkin kamu seimbangkan pola makan dengan aktivitas harian. Tidak lupa, sebaiknya perhatikan juga pola makan secara baik dengan menerapkan prinsip gizi seimbang pada apapun yang sedang kamu konsumsi, ya.
Selain gaya hidup yang menjadi pemicunya, gen yang kamu warisi dari keluarga dapat pula menyebabkan obesitas. Gen dapat mempengaruhi simpanan dan pendistribusian lemak pada tubuh. Bahkan kesamaan gen ini biasanya berlanjut pada kebiasaan yang sama. Inilah alasan genetik berpengaruh terhadap obesitas.
Semua yang berlebihan tidak baik untuk tubuh. Begitu pula kondisi berat badan berlebihan yang membahayakan tubuh. Obesitas sebagai kondisi berat badan yang melampaui berat badan ideal tentu lebih berbahaya untuk kesehatan. Karena itulah pengidap obesitas memiliki risiko komplikasi penyakit yang mengancam nyawa.
Kadar kolesterol yang tinggi pada tubuh obesitas berisiko menyumbat aliran darah menuju jantung. Bahayanya, sumbatan tersebut mengganggu pasokan sel darah merah dan oksigen sehingga irama jantung terganggu yang berpotensi menyebabkan stroke. Tubuh obesitas dengan lingkar pinggang lebih dari 89 cm pada wanita dan 102 cm pada pria sangat rentan terkena stroke dan serangan jantung.
Perlu kamu ketahui bahwa leher pengidap obesitas memiliki tumpukan lemak sehingga saluran udara di belakang tenggorokan berisiko tertutup, Slimfriends. Keadaan ini memicu masalah pernafasan dan gangguan tidur, lho.
Tak hanya itu, berat badan obesitas memicu penyakit osteoarthritis karena radang sendi dan kerusakan tulang rawan. Semakin berat tubuh tak terkendali, maka kerusakan tulang semakin tak terkendali pula karena dipaksa menopang beban terlalu berat.
Bahaya obesitas dapat dijadikan penyemangat untuk memiliki berat badan ideal melalui serangkaian diet sehat. Imbangi asupan makanan dan olahraga harian dengan minuman berserat yang kaya nutrisi, seperti MS SLIM Fiber Drink. Di samping halal dan bersertifikat aman dari BPOM, minuman ini efektif untuk membantumu memiliki berat badan ideal.
Kandungan Black Plum Green Coffee, dan Psyllium Husk pada MS SLIM Fiber Drink berfungsi sebagai pengontrol nafsu makan dan antioksidan serta mengoptimalkan pembakaran lemak dan metabolisme tubuh. Bahkan serbuknya yang berbentuk fiber pun bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan.
MS SLIM Fiber Drink cukup dikonsumsi sebanyak dua kali dalam sehari sebelum makan untuk menurunkan berat badan. Saat berat badan sudah mencapai kategori ideal, cukup konsumsi MS SLIM Fiber Drink sebelum makan malam saja. Pertahankan berat badan ideal dan capai kualitas hidup yang lebih sehat dengan rutin mengonsumsi minuman berserat kaya nutrisi dari MS SLIM Fiber Drink.
Nah, sekarang kamu sudah mengerti apa itu obesitas dan risiko apabila seseorang mengidapnya. Karena itulah penting bagi kita untuk mengupayakan memiliki tubuh ideal melalui pola makan, nutrisi seimbang, dan olahraga, Slimfriends. Bagi yang sedang mengidap obesitas, yuk terus semangat melakukan program diet, ya!